makalah masalah permintaan dan penyediaan
PROBLEMS
DEMAND AND
SUPPLY
ARRANGED
BY :
TWO GROUPS
DEVI ARISANDI 216.01.0046
ANI SUSANTI 216.01.0047
SYAHRIKO DWI S.S 216.01.0044
DOSE CARER:
ERWIN APRIANSYAH, M.Pd
HIGH
SCHOOL OF ECONOMICS MUSI RAWAS
(STIE-MURA)
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang
menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri
dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu
mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan
hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam
pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak
luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan
di pasar. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan
penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia
dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa
Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk
mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana
permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
CHAPTER
I
PRELIMINARY
PRELIMINARY
A.
Background
In modern times
like today most people think that economics is a science that only begins and
ends with the law of demand and supply. Of course, this assumption relies too
much on economics as a very simple science. But I think the law known as the
law of supply and demand is indeed the most important part of our understanding
of the market. When we discuss the market certainly does not escape from trade.
The most common trades are trades in the market. In the market economy there is
a so-called demand and supply. Demand is the quantity of goods demanded at a
given amount in time, while supply is the amount of goods or services available
and can be offered by the producer to the consumer at any price level for a
given period of time. From here we have seen that Demand and Supply have a
close relationship with each other to support the trade. First we need to know
what factors are affecting demand and supply, next we can see how demand and
supply form the market price.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi Permintaan dan Penawaran
2.
Apa Hukum
permintaan dan penawaran
3.
Apa factor-faktor yang
mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran.
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
Definisi Permintaan dan Penawaran
2.
Untuk mengetahui
Hukum permintaan dan penawaran
3.
Untuk mengetahui
factor–factor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran
B. Problem Formulation
1. What
is the definition of Request and Offer
2. What
is the Law of demand and supply
3. What are the factors that affect the level of
demand and supply
C. Purpose
The purpose of writing this paper is as follows:
The purpose of writing this paper is as follows:
1. To
know the Definition of Request and Offer
2. To
know the Law of demand and supply
3. To
know the factors that affect the level of demand and supply
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran
Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi
antara penjual dan pembeli. Interaksi
ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang diperjualbelikan.
Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori
penawaran.
a.
Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan
pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan hubungan antara jumlah yang
diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan
oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia
membelinya. Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga
produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung
(2008), beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan barang yaitu:
1)
Harga barang itu sendiri
Sifat hubungan antara permintaan dan harga
dijelaskan dalam hukum permintaan.
Hipotesis hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu
komoditas maka semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta,
sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas
tersebut diminta.
CHAPTER
II
LITERATURE REVIEW
LITERATURE REVIEW
A.
Overview of Demand and Supply
Theory
Requests and
offers are related to the interaction between the seller and the buyer. This
interaction will determine the current price level and the quantity of
commodities traded. Such interactions can be explained by demand theory and
supply theory.
a. Demand Theory
The
demand theory explains the nature of the buyer's demand for a commodity, and
explains the relationship between the quantity demanded, the price, and the
formation of the demand curve. A commodity is produced by the manufacturer
because it is needed by the consumer, and the consumer is willing to buy it.
Consumers want to buy the commodities they need if the price of the product is
in accordance with his wishes. According to Rahardja and Manurung (2008),
several factors affecting demand for goods are:
1)
The
price of the goods itself
The nature of
the relationship between demand and price is described in the law of demand.
The law of demand hypothesis states that the lower the price of a commodity the
more the quantity of the commodity is demanded, the higher the price of a
commodity the less the commodity is demanded.
·
Menurut Sugiarto (2007), hipotesis tersebut
didasarkan atas asumsi:
a)
Bila harga suatu komoditas turun, maka
pembelian terhadap komoditas lain yang terkait akan menurun dan menambah
pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan
harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para pembeli meningkat,
sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelian.
b)
Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli
akan mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas
komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan
riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli mengurangi pembeliannya.
2)
Harga barang lain yang terkait.
Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi
ataupun komplemen. Menurut Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang
yang memenuhi kebutuhan yang sama. Biasanya barang substitusi tidak mutlak
dapat menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen dapat memilih mana yang
lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada barang substitusi, bila harga
barang yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh pendapatan maka barang yang
lain akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan kenaikan harga barang yang
pertama mengakibatkan pemindahan
•
According to Sugiarto (2007), the
hypothesis is based on the assumption:
a. If
the price of a commodity falls, then the purchase of other related commodities
will decrease and increase the purchases of the commodity that decreases the
price. A decrease in the price of a commodity causes the buyer's real income to
increase, thus encouraging to increase purchases.
b. When
the price of a commodity rises, then the buyer will seek other commodities that
can be used as a substitute for the commodity that experienced price increases.
The increase in price causes the buyer's real income to decrease, thus
encouraging buyers to reduce their purchases.
2). Prices of other related goods.
The linkage of two kinds of goods can be either
substitution or complement. According to Djojodipuro (1991) substitutes are
goods that meet the same needs. Usually substitutes are not absolutely
substitute for each other, so that consumers can choose which one is better
suited to meet their needs. In substitutes, when the price of one thing rises,
regardless of the effect of income, the other goods will also rise in price.
This is due to the increase in the price of the goods which first resulted in
the removal
permintaan
ke barang lain dan menaikkan harganya. Oleh karena itu untuk barang
substistusi, gerak harganya adalah searah.
3)
Tingkat pendapatan perkapita.
Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya
beli.
4)
Selera atau kebiasaan.
5)
Jumlah penduduk.
6)
Perkiraan harga dimasa mendatang.
7)
Distribusi pendapatan
8)
Usaha
Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan
menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa disebut hukum permintaan. Perubahan variabel lain seperti harga barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau membeli jumlah yang besar atau jumlah barang yang sama, misal konsumen berani membayar harga yang lebih tinggi.
menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa disebut hukum permintaan. Perubahan variabel lain seperti harga barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau membeli jumlah yang besar atau jumlah barang yang sama, misal konsumen berani membayar harga yang lebih tinggi.
Demand
to other goods and raise the price. Therefore for substrates goods, the price
motion is unidirectional.
2)
The level of income per capita.
The per capita income level can
reflect purchasing power.
3)
Tastes or habits.
4)
Population.
5)
Estimated price in the future.
6)
Distribution of income
7)
Effort
Djojodipuro (1991) mentions that the demand curve
Describes the relationship between the quantity of goods demanded as a function of price and assumes other variables remain (ceteris paribus). The effect of the demanded price changes ie the goods x against the amount is described as the movement along the demand curve or commonly called the law of demand. Changes in other variables such as the price of other goods, income and tastes are described as a shift in the demand curve. The curve shifts to the right if the change is positive, and shifts left if the change is negative. Eg shift curve due to increased income. At the same price consumers want to buy a large amount or the same amount of goods, eg consumers dare to pay a higher price.
Describes the relationship between the quantity of goods demanded as a function of price and assumes other variables remain (ceteris paribus). The effect of the demanded price changes ie the goods x against the amount is described as the movement along the demand curve or commonly called the law of demand. Changes in other variables such as the price of other goods, income and tastes are described as a shift in the demand curve. The curve shifts to the right if the change is positive, and shifts left if the change is negative. Eg shift curve due to increased income. At the same price consumers want to buy a large amount or the same amount of goods, eg consumers dare to pay a higher price.
b.
Teori Penawaran
Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam
menawarkan komoditas yang akan dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang
menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah komoditas
tersebut yang ditawarkan oleh produsen dikenal dengan hukum penawaran. Pada
umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin banyak jumlah komoditas
tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu
komoditas makin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Rahardja
dan Manurung (2008), beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran barang yaitu:
1)
Harga barang itu sendiri.
Sifat
hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran komoditas tersebut dikenal
dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas
semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual.
2)
Harga barang lain yang terkait.
3)
Harga faktor produksi.
4)
Biaya produksi.
5)
Teknologi produksi.
6)
Jumlah penjual.
7)
Tujuan perusahaan.
8)
Kebijakan pemerintah.
c.
Supply
Theory
The bid theory explains the nature
of the sellers in offering the commodities to be sold (Sugiarto 2007). A
statement explaining the nature of the relationship between the price of a
commodity and the quantity of the commodity offered by the producer is known by
the law of supply. In general, the higher the price of a commodity, the more
the commodity will be offered by the seller. Conversely, the lower the price of
a commodity the less the amount offered by the seller. According to Rahardja
and Manurung (2008), several factors affecting the supply of goods are:
1)
The
price of the goods itself.
The nature of the relationship
between the price of a commodity and the quantity of supply of the commodity is
known as the law of supply. In general, the higher the price of a commodity the
more the number of commodities that will be offered by the seller.
2) Prices of other related goods.
3) Production factor price.
4) Production cost.
5) Production technology.
6) Number of sellers.
7) The purpose of the company.
8) Government policy.
Menurut Djojodipuro (1991) kurva penawaran menunjukkan
berbagai jumlah barang yang seorang penjual bersedia menawarkan dengan berbagai
harga, ceteris paribus. Dalam keadaan ini, maka kurva tersebut
menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva ini merupakan pembatas, dimana
semua yang diatasnya mungkin terjadi dan yang dibawahnya tidak. Pada setiap
tingkat harga, penjual bersedia menjual barang, tetapi mereka tidak dapat
dirangsang untuk menjual lebih. Dari segi jumlah, maka kurva penawaran
menunjukkan harga minimum yang mendorong penjual untuk menjual berbagai jumlah.
Penjual mau menerima harga yang lebih tinggi untuk jumlah tertentu, tetapi
tidak lebih rendah. Perubahan variabel lain seperti harga barang lain, biaya
produksidan teknologi produksi digambarkan sebagai pergeseran kurva. Kurva
bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau
perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan teknologi.
Menurut Sugiarto (2007) analisis permintaan dan penawaran
merupakan alat yang penting untuk:
a.
Memahami respon harga dan kuantitas suatu
komoditas terhadap perubahan variable variabel ekonomi seperti teknologi,
selera konsumen, harga komoditas lain, dan harga faktor produksi.
b.
Menganalisis interaksi yang kompetitif antara
penjual dan pembeli dalam menghasilkan harga dan kuantitas suatu komoditas.
According to Djojodipuro (1991) the supply curve shows
the various quantities of goods that a seller is willing to offer at various
prices, ceteris paribus. In this state, the curve rises from the lower left to
the upper right. This curve is a delimiter, whereby everything above may be
present and the underneath is not. At any price level, the seller is willing to
sell the goods, but they can not be stimulated to sell more. In terms of
quantity, the supply curve shows the minimum price that drives the seller to
sell various amounts. The seller is willing to accept a higher price for a
certain amount, but not lower. Changes in other variables such as prices of
other goods, production costs and production technology are described as
shifting curves. The curve shifts to the right if the change is positive, and
shifts left if the change is negative. Eg shift curve due to technological
improvement.
According to Sugiarto (2007) demand and supply
analysis is an important tool for:
a. Understand the price and quantity response of
a commodity to changes in variable economic variables such as technology,
consumer tastes, other commodity prices, and factor prices.
b. Analyze the competitive interaction
between sellers and buyers in generating the price and quantity of a commodity.
c.
Menunjukkan kebebasan yang diberikan pasar
kepada konsumen dan produsen.
d.
Menganalisis efek berbagai intervensi
kebijakan pemerintah dipasar, seperti pengendalian harga, kuota, pajak,
subsidi, dan lain-lain.
c. Shows the freedom that the market provides to
consumers and producers.
d. Analyze the effects of various
government policy interventions on the market, such as price controls, quotas,
taxes, subsidies, and so on.
BAB
III
PEMBAHASAN
1. Study Kasus
Ø
Hukum Permintaan dan Penawaran
Ø
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
dan Penawaran
Ø
Harga Pasar
2. Pembahasan
A.
Hukum
Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu
barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan
permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium
maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu
barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan
sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran
menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas
ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang
tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurva permintaan dibuat berdasarkan
data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan
titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva
penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika
harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang
lebih banyak.
B.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
a.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1.
Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen.
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak
yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap
kuno.
2.
Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis
Pengganti dan Pelengkap.
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka
meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3.
Pendapatan atau Penghasilan Konsumen.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat
membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang
beli.
4.
Perkiraan Harga di Masa Depan.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang
akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti
bbm/bensin.
5.
Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk
masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan
cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi
dibandingkan bulan lainnya.
C.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
1.
Biaya produksi dan teknologi yang digunakan.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi
maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal
karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku
terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan harga.
2.
Tujuan
Perusahaan.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan
sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin
keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3.
Pajak.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih
tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan
konsumen yang turun.
4.
Ketersediaan dan harga
barang pengganti/pelengkap.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga
yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah
sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.
Prediksi / perkiraan harga di masa depan.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan
akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa
menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
D.
Harga
Pasar
a.
Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan
dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan
satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu
barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga,
hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor
kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena barang
itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau
langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga
tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli)
dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena
adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan
mengadakan penawaran di pasar.
b.
Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga
ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan
dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat
menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan
penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan
kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan
memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi
harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.
Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan
menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap
bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya
para penjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat
langka sehingga membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga
mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah
juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian
barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan
kenaikan harga.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar