MAKALAH EKONOMI MAKRO
TENTANG
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR DAN
PENDAPATAN NASIONAL
DISUSUN OLEH :
1. Devi Arisandi 216.01.0046
2. Ani Susanti 216.01.0047
3. Edo Setiawan 216.01.0058
4. Wesi Destika 216.01.0059
5. Afriyanti Azminillah 216.01.0060
6. Evi Kurnia Anggraini 216.01.0066
7. Marliana Ambarwati 216.01.0081
8. Priatin 216.01.0083
Dosen Pengasuh :
Drs. Syamsah Nas, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI
RAWAS
(STIE-MURA)
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar dan lagi Maha Melihat dan
atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR DAN PENDAPATAN NASIONAL” sesuai waktu
yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu
perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada rekan dan teman yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Hanya kepada Allah SWT kita kembalikan
semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah meridhoi dan
dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin.
Lubuklinggau, Desember 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
2. Rumusan Masalah............................................................................. 2
BAB
II. PEMBAHASAN
1. Perekonomian Empat Sektor............................................................. 3
2. Mekanisme Perekonomian Empat Sektor......................................... 3
2.1 Rumah Tangga............................................................................ 4
2.2 Perusahaan ................................................................................. 5
2.3 Pemerintah.................................................................................. 5
2.4 Negara-negara lain...................................................................... 6
3. Konsep Keseimbangan Perekonomian
Empat Sektor....................... 6
3.1 Ciri-ciri Pokok dari Aliran
Pendapatan Perekonomian
Terbuka....................................................................................... 7
4. Perekonomian Terbuka Expor - Impor.............................................. 7
4.1 Exspor......................................................................................... 7
4.2 Impor........................................................................................... 8
4.3 Perekonomian Terbuka Exspor
Impor/Kurs................................ 9
5. Pengertian Pendapatan Nasional....................................................... 11
5.1 Konsep Pendapatan Nasional..................................................... 11
5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Nasional......... 13
5.3 Perhitungan Pendapatan Nasional.............................................. 15
5.4 Pendekatan Dalam Perhitungan
Pendapatan Nasional (Y)......... 17
6. Perhitungan Pendapatan Nasional (Y).............................................. 17
6.1 Perhitungan Pendapatan Nasional
Dengan Pendekatan
Empat Sektor.............................................................................. 17
BAB
III. PENUTUP
1. Kesimpulan.......................................................................................... 19
2. Saran ................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada sistem perekonomian terbuka,
terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Analisis perekonomian
terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
(pendapatan nasional) suatu negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari
kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini
muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan nasional pada perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama
dengan perkonomian tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari
sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan
impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut
dengan ekspor netto.
Besar
kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara sangat
berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi
makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini, perubahan besar
terjadi dan menuju ekonomi pasar telah berlangsung dibeberapa
negara, termasuk Indonesia dengan sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan
terpusat (otoriter).
Makroekonomi meneliti pengaruh interaksi antar segmen
yang penting dari perekonomian nasional pada negara yang satu dan
negara lainnya atau rumah tangga nasional dengan pasar
tenaga kerja, uang, modal, barang dan jasa serta
sumber daya alam.
Pendapatan Nasional, merupakan
pokok pembahasan awal dalam teori ekonomi makro. Tanpa memiliki pemahaman yang
benar tentang konsep pendapatan nasional, kita tidak akan melakukan
diskusi/pembahasan tentang model-model ekonomi makro. Apalagi tentang analisis
kebijakannya. Istilah yang paling sering dipakai untuk pendapatan
nasional adalah produk domestic bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP).
Mungkin yang jadi pertanyaan adalah bagaimana cara
menghitung Pendapatan Nasional dan masalah –masalah apa yang timbul dari cara
penghitungan tersebut. Mengingat kegiatan yang dianalisis dalam teori ekonomi
makro lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan teori ekonomi makro, maka ada
dua langkah yang harus dilakukan sebelum mampu menghitung PDB. Langkah pertama
adalah pemahaman tentang siklus aliran pendapatan dan pengeluaran dalam konteks
makro. Langkah kedua adalah bagaimana (lewat pasar-pasar apa saja) para pelaku
ekonomi berinteraksi.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka?
2.
Bagaimana
mekanisme perekonomian 4 sektor?
3.
Bagaimana
konsep keseimbangan perekonomian 4 sektor?
4.
Apa
yang dimaksud dengan perekonomian terbuka: export-impor?
5.
Pengertian
pendapatan nasional
6.
Konsep pendapatan
nasional
7.
Factor yang
mempengaruhi pendapatan nasional
8. Perhitungan pendapatan nasional
9. Pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional (y)
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Perekonomian
Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)
Perekonomian
terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai
hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka
sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan
disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara –
negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor,
yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu :
- Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg dianggap homogen & identik.
- Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi brg & jasa.
- Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
- Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
2.
Mekanisme
Perekonomian Empat Sektor
Disebut
dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan
pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar
negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga
kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.
Dari
diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen yaitu :
2.1 Rumah Tangga
Hubungan
dengan Perusahaan
Pada
awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada perusahaan. Dari
interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dipertemukan pada Pasar tenaga
kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapatan
penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan profit. Hal ini dipertemukan
dalam pasar uang & lembaga keungan.
Hubungan
dengan Pemerintah
Dalam
hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak kepada
pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga,
penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
Hubungan
dengan negara lain
Untuk
mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga harus melewati pasar barang
dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2.2 Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit
kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan
dengan Rumah Tangga
perusahaan
menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan
produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar barang. Pasar
Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil.
Hubungan
dengan Pemerintah
Perusahaan
membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual produk dan jasa kepada
pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan
melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar
barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut perusahaan
mendapatkan laba/keuntungan.
2.3 Pemerintah
Bertindak
sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
Hubungan
dengan RumahTangga
pemerintah
menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan,
dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah
mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli produk
dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
2.4 Negara-Negara lain
Hubungan
dengan Rumah Tangga
Negara-negara
lain(dunia internasional) menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah
tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar negeri masuk ke
dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli
oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara lain
mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan
dengan Perusahaan
dunia
internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis
perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke
pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba.
3.
Konsep
Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor
Pendapatan
Nasional Keseimbangan
Syarat
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
Y
= C + I + G + (X – M)
dan I + G + X = S + T + M
Ket.
Y = Tingkat Pendapatan I = Investasi
C = Konsumsi X = Ekspor
S = Tabungan G = Pengeluaran
Pemerintah
T = Pajak M = Impor
Dalam
Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi
aliran Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada aliran pendapatan.
2. Aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “Bocoran” kepada
aliran pendapatan.
3.1
Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Rumah
tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga &
keuntungan, dan pendapatan tersebut digunakan untuk :
1. Pengeluaran konsumsi (membeli brg
& jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri
2. Membayar pajak
3. Mengimpor (membeli barang
impor)
4. Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di samping
aliran uang keluar untuk membayar impor, juga aliran pengeluaran ke sektor
perusahaan (pembayaran atas ekspor).
Aliran
perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli barang dan peralatan modal
dari sektor perusahaan.
Pengeluaran
pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli kebutuhan administrasi &
belanja modal untuk investasi pemerintah.
4.
Perekonomian Terbuka: Export – Impor
4.1
Ekspor (X)
Jika suatu
negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan
jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri.
Dengan
meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara,
maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara
tersebut.
Karena
ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat (aggregate expenditure),
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh
suatu Negara.
“Apabila
ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini
selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan
nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”. Apabila
pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau
besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan
nasional tetap besarnya”.
Besarnya
kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi
dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan
fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.
4.2 Impor (M)
Dalam
analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan
membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap barang impor.
Makin
tinggi kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat
dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara
tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.
“Makin
tinggi pendapatan nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan
oleh Negara tersebut.
4.3 Perekonomian Terbuka:
Export-Impor/Kurs
Dalam
menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model perekonomian, yaitu
perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Perekonomian
tertutup adalah
model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara
sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar
yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya
masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan
kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga
jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi
kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian
memerlukan Lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal,
lembaga asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang
terdapat di daerah pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk
mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan
melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan
atau jasa perbankan lainnya. Hal ini dikatakan ekonomi pasar
tertutup, karena didalamnya belum termasuk peran luar negeri dalam sistem
ekonomi tersebut.
Pada
sistem ekonomi yang terbuka,
terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan
produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya
melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau
barang jadi dari luar negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan
lembaga keuangan dapat juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada
sistem perekonomian yang semakin menyatu (the borderless economy) yang disebut
dengan the global economy. 6Dengan memasukkan sektor luar
negeri ke dalam model penghitungan pendapatan nasional, berarti kita
menamijahkan dua variabel dalam model perekonomian tiga sektor, yaitu variabel
ekspor (X) dan variabel impor (M). Dengan demikian untuk menghitung pendapatan
nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka dilakukan dengan jalan
menyamakan antara sisi pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam sistem
perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu apakah impor itu tergantung dari variabel lain, atau tidak (nilainya
dianggap tetap).Untuk impor yang nilainya tetap dapat dituliskan sebagai
berikut :M = M0; di mana M0 adalah besarnya impor
Sedangkan impor yang nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan
dirumuskan sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatan
dan m adalah Marginal Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto 8,
tolok ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah
rasio ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP
melebihi 50% maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan
internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
1. Keanekaragaman kondisi produksi.
Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi produksi di setiap
negara. Misalnya, negara A karena beriklim tropis dapat berspesialisasi
memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa dari
negara lain.
2. Penghematan biaya. Alasan kedua
adalah timbulnya increasing returns to scale (penurunan biaya pada skala
produksi yang besar). Banyak proses produksi menikmati skala ekonomis, artinya
proses produksi tersebut cenderung memiliki biaya produksi rata-rata yang lebih
rendah ketika volume produksi ditingkatkan.
3. Perbedaan selera. Sekalipun kondisi
produksi di semua daerah serupa, setiap negara mungkin akan melakukan
perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, negara A dan B menghasilkan
daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang hampir sama, tetapi karena
masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi, sedang negara B tidak menyukai
daging ayam, dengan demikian ekspor yang saling menguntungkan dapat terjadi di
antara kedua negara tersebut, yaitu bila negara A mengimpor daging ayam dan
mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B mengimpor daging sapi dan
mengekspor daging ayam.
4. Prinsip keunggulan komparatif
(comparative advantage). Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan
berspesialisasi dalam produksi dan mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif
lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap
negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih
tinggi (artinya kurang efisien dibanding negara lain).
5. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu
tahun.
5.1 Konsep
Pendapatan Nasional
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
Ø
Produk Domestik
Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)
merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
Peningkatan/ pertumbuhan GDP Tingkat pertumbuhan
ekonomi Pertumbuhan GDP, karena:
1. Perubahan ketersediaan resources
2. Peningkatan produktifitasà efisiensi
penggunaan resources Pengukuran GDP Berdasarkan
sirkulasi kegiatan ekonomi, GDP dapat diukur dalam 2 (dua) cara, yaitu sebagai:
1. Total nilai dari aliran produk akhir
2. Total biaya atau penghasilan input yang digunakan
untuk memproduksi output
Karena profit merupakan konsep residu, maka kedua
cara tersebut menghasilkan total GDP yang sama.
Ø
Produk Nasional
Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,
tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.
Ø
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product)
adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula
disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses
produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Ø
Pendapatan Nasional
Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net
National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.
Ø
Pendapatan
Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang
dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
Ø
Pendapatan yang
siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Ø
Permintaan dan
penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat
harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa
yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,
sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau
penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan
pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara
keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan
kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat
penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Ø
Konsumsi dan
tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh
barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas
tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Ø
Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu
komponen penting dari pengeluaran agregat.
5.3 Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga
pendekatan, yaitu:
Ø Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan
seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga
konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
v
Rumus Pendekatan
pendapatan : Y = R + W + I + P
R
=
rent =
sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
Ø Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai
seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk
yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi).
v Rumus Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n
P
= harga
Q = kuantitas
Q = kuantitas
Ø Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung
jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku
kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi
impor ()
v
Pendekatan
Pengeluaran : Y = C + I + G + (X-M)
C
= konsumsi masyarakat G = pengeluaran pemerintah
I = investasi X = ekspor
I = investasi X = ekspor
M
= impor
v Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g
= {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil
tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh
soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun,
sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya
berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g
= {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Pada hakekatnya sistem tersebut adalah suatu cara
pengumpulan informasi mengenai perhitungan:
1. Nilai barang-barang dan jasa yang diproduksikan
dalam suatu negara.
2. Nilai berbagai jenis pengeluaran ke atas produk
nasional yang diciptakan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor
produksi yang digunakan untuk menciptakan produksi nasional tersebut.
Untuk menghitung nilai barang dan jasa yang
diciptakan oleh suatu perekonomian tiga cara perhitungan dapat digunakan,
yaitu:
1.
Cara pengeluaran
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan
jumlah pengeluaran ke atas barang dan jasa yang diproduksikan dalam negara
tersebut.
2.
Cara produksi atau
cara produk neto
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan nilai produksi barang atau jasa yang diwujudkan oleh berbagai
sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
3.
Cara pendapatan
Dalam perhitungan ini pendapatan nasional diperoleh
dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.
5.4 Pendekatan
Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional (Y)
Ada 3 pendekatan untuk mengetahui besarnya
pendapatan nasional, yaitu:
1)
Pendekatan produksi
atau pendekatan nilai tambah atau value added approach.
2)
Pendekatan
pendapatan atau income approach atau earning approach.
3)
Pendekatan
pengeluaran atau expenditure approach.
GNP (Gross National Product)
atau PNB (Produk Nasional Bruto) didefinisikan sebagai nilai pasar untuk semua
barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu perekonomian selama satu
tahun.
6. Perhitungan Pendapatan
Nasional (Y)
6.1 Perhitungan
Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Empat Sektor
Perhitungan pendapatan keseimbangan 3 sektor terdiri
dari variabel konsumsi (C) investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), pajak (TX) pembayaran transfer (Tr), ekspor (X) dan impor
(M).
Y
= C + I + G (X – M)
(C
= a + bYd => Yd = Y – Tx + Tr)
Y
= a + b (Y – Tx + Tr) + I + G + (X – M)
Y
= a + bY – bTx + bTr + I + G + (X– M)
Y
– bY = a – bTx + bTr + I + G + (X– M)
(1
– b) Y = a – bTx + bTr + I + G + (X– M)
Y
= a – bTx + bTr + I + G + (X – M)
1 – b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi
konsumsi (C) = 20 + 0,75Y. Besarnya investasi (I) = 10, pengeluaran pemerintah
(G) = 8, pajak (TX) = 6, pembayaran transfer (Tr)
= 5, ekspor (X) = 4 dan impor (M) = 3, maka besarnya pendapatan nasional dengan
pendekatan 3 sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y
= a – bTx + bTr + I + G + (X – M)
1 – b
= 20 – 0,75(6) + 0,75(5) + 10+ 8 + (4-3)
1 – 0,75
=
153 milyar rupiah
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dalam ilmu
ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga,
sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri.
Perkembangan
perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi
internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing,
karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat
disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute
Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Interaksi
ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi dalam
bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar
negeri. Catatan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi
antara suatu negara dengan negara lainnya disebut dengan neraca pembayaran
(Balance of Payment). Neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan
(Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account).
Perhitungan pendapatan nasional
dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu : pendekatan pendapatan,
pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran. Pendekatan pendapatan dilakukan
dengan menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi,
yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan skill Pendekatan produksi dilakukan
dengan menghitung jumlah barang dan jasa yang diproduksi berdasarkan sektor
lapangan usaha yang terdiri dari 9 sektor utama. Pendapatan perkapita adalah
pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu Negara selama
satu tahun.
2.
Saran
Sebaiknya
dalam menjalankan perekonomian terbuka, suatu negara harus benar-benar
mempunyai perhitungan yang tepat untuk dampak dari perekonomian terbuka yang
diterapkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi defisit perdagangan maupun
surplus perdagangan. Selain itu pendapatan nasional juga dapat meningkat setiap
tahunnya dan mengurangi dampak negatif bagi perekonmian negara serta pendapatan
Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar.
Edisi ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Pratama Raharja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
makro, FE Universitas Indonesia
rosihan.lecture.ub.ac.id/files/…/makro_04_pendapatannasional.ppt3232
learning.upnjatim.ac.id/courses/TEORIEKONOMI/…/BAB_IX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar