KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan ke hadirat Allah
SWT.Karena dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah yang saya
susun ini. Yang berjudul “Pergaulan & Seks Bebas di Kalangan Remaja”.
saya
ucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing saya atas bantuannya dalam proses
pembuat makalah ini. Dan juga tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada
teman teman saya yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyempurnaan makalah ini.
Dengan
selesainya makalah ini, saya mengharapkan jika makalah yang telah saya susun
ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca. Saya
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu saya harapkan
adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar
menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Akhir
kata saya berharap semoga makalah ini
dapat berguna bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.
………………………
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul......................................................................................... i
Kata
Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar
Isi ................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................... 2
1.4
Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
BAB
II TEORI
2.1
Pengertian Remaja............................................................................. 3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Pergaulan Bebas.............................................................. 5
3.2
Seks Bebas........................................................................................ 6
A. Definisi Seks bebas..................................................................... 6
B. Seks Bebas Dikalangan Remaja.................................................. 7
C. Fase Remaja................................................................................. 9
D. Fase Pendewasaan....................................................................... 10
3.3
Faktor-Faktor Penyebab Pergaulan & Seks Bebas............................ 10
3.4
Fakta dan Analisa.............................................................................. 18
3.5
Dampak Hukum................................................................................ 19
3.6
Akibat Yang Ditimbulkan................................................................. 20
3.7
Solusi dan Pencegah.......................................................................... 23
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan ....................................................................................... 26
4.2
Saran.................................................................................................. 27
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak
sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free
sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi
yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti
pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang
selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan
memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti
halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya
nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya. Merekapun melakukan hal itu dengan
pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan
bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari
pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Ø
Apa Itu Remaja ?
Ø
Apa Pengertian Pergaulan Bebas ?
Ø
Apa Itu Seks Bebas ?
Ø
Apa Faktor Faktor Penyebab Pergaulan Dan Seks Bebas?
Ø
Apa Dampak Hukumnya ?
Ø
Apa Akibat yang di Timbulkan ?
Ø
Bagaimana Solusi Mencegah Pergaulan Dan Seks Bebas ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Ø
Untuk memenuhi Tugas dari Pembimbing Kami
Ø
Untuk mengetahui Pengertian Pergaulan Bebas
Ø
Untuk mengetahui Pengertian Remaja
Ø
Untuk mengetahui Pergaulan dan Sex bebas di Kalangan Remaja
Ø
Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
Ø
Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
Ø
Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
1.4 MANFAAT PENULISAN
Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca berserta tim
penulis mengenai pergaulan & seks bebas berserta cara penanggulangannya.
BAB II
TEORI
2.1 PENGERTIAN
REMAJA
Manusia selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang
bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah
laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada
masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan darii pola pikir yang masih
bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati
masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yang
disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan
pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung
dalam menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian
masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah
diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani
fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
(Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyaii tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini
& Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalamii perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa inii
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa
remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun masa remaja awal, 15 – 18 tahun masa
remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers,
dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja
10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh
kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan
manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan
demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir
pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam
kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24
tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisii (masa peralihan) dari
masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi
diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi
dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya
belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak
mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan
fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN
PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar.Pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan diluar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar.Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pegaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud disini adalah bebas bisa berteman
atau menjalin hubngan tanpa membeda bedakan satu sama lain.Misalnya orang kulit
putih berteman dengan orang kulit hitam,orang Indonesia berteman dengan orang
Malaysia.Dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah
menjerumus menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa.
Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak
terkontrol oleh pengendalian dirii yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
3.2 SEKS
BEBAS
A. DEFINISI
SEKS BEBAS
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh
laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa
pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasii muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak
ke dewasa. Para ahlii pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia antara 16 tahun sampaii dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencarii pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks
bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar
adalah calon suami yang berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika
kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini
pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam
memilih calon pendamping.
Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan
Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hall yang
tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan
dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga
didominani oleh para remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal
untuk mencari uang masih banyak lagii jalan halal yang dapat mereka lakukan,
pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah
alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya
diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan
kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan
tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang
remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
B. SEKS
BEBAS DIKALANGAN REMAJA
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap
makhluk hidup di muka bumii ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks,
tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks
diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu
kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi
buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk
memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain
itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi
dalam kehidupan (bagii manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika
sudah ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut
dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu
pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-norma yang
berlaku lainnya) dan merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya.Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari
berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan hubungan
seks diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seks tersebut
merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah
menyalahi norma-norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan
hubungan seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada
sifat-sifat kehewanan. Coba kita bandingkan dengan hewan-hewan yang melakukan
hubungan seks sesuka hatinya, dengan pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan
dimanapun yang penting ada kemauan. Hewan melakukan hal tersebut karena mereka
tidak dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana yang baik, mana yang
buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan. Selain itu,
hewan tidak terikat dengan norma-norma yang mengharuskannya untuk megikutii
aturan dari norma yang berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia
melakukan kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari hewan
yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh Tuhan akal dan pikiran
untuk dapat memilih mana yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana
yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam
terjadinya perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu
sudah menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang lupa segala-segalanya,
termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar nafsunya
tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii manusia yang diberikan
kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya, kendalikanlah hawa
nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi dari makhluk-makhluk yang lain.
Karena disaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita sama dengan seekor
hewan.
Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari
barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya
terlebih dahulu.
Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa
pada akhir tahun 1960-an sudah merabah masuk kenegeri kita tercinta ini melalui
piranti teknologi informasi dan saran-sarana hiburan lainnya semakin canggih.
Sekarang, untuk mendapatkan suatu video, gambar dan cerita-cerita tentang seks
dan pornografi lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet dengan
mengunjungi situs-situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga
film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video.
Begitu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang
ini menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam
masyarakat.
C. FASE REMAJA
Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan
yang bersifat fisik (bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan
tingkah laku). Masa remaja merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang.
Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan darii pola pikir yang masih
bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati
masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase yang
disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan
pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung
dalam menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian
masih mencari apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah
diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani
fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
D. FASE PENDEWASAAN
Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah
menengah, setelah masa remaja ini terlewati maka fase selanjutnya adalah fase
pendewasaan yang biasanya dialami setelah lulus SMU atau pada waktu (seumuran)
pertama kali kuliah (awal menjadi mahasiswa). Pada saat menjadi mahasiswa pola
pikir seseorang akan menjadi semakin kritis, responsive dan cenderung idealis.
Pada fase inilah pola pikir terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang saya
maksud disini bukan berarti bahwa karena menjadi mahasiswalah pikirannya
menjadii lebih matang, tetapi yang saya maksud adalah pada waktu seumuran
mahasiswa walaupun seseorang tersebut tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami
hal ini bukan hanya mahasiswa tapi semua orang).
Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti
merasakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa SMU
dan kemungkinan terjerumus kedalam hal-hal yang negatif (seks bebas) sangat
besar. Apalagi, bagi mereka yang harus tinggal terpisah dengan orang tua
mereka.
3.3 FAKTOR
FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN & SEKS BEBAS
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju
ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa
kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam
pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita
HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di
luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki
tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak
SMA saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja
mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja
secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah di
tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam
beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan
bebas adalah salah bergaull dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak
benar. Kebanyakan remaja ini ingin di pujii dan di katakan gaul oleh
teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul,
kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh
dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang
berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan
berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum
kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk
melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena
Kehidupan Iman Yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan
baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan
seks bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini
para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya
sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang
agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim. Ini
sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang
muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan
dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan
Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup
seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak
mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian
individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
2.
Kurangnya Perhatian Orang Tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah
yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada
tingkah laku seseorang.
Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta
pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks
bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian
buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta
pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan
senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan
penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
3.
Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk
dapat melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika
mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik maka hal
tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau mahsiswa memiliki
fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang
nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali
terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa
digunakan oleh para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan
rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi tempat seorang remaja atau
mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si anak berduaan
dirumah
4.
Tekanan Dari Seorang Pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai,
seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan
resiko yang akan dihadapinya.
Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual,
melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih
membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya
orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
5.
Pelampiasan Diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya
karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah
tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya
tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
6.
Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk
penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari
mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka tidak efektif, padahal
pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan. Tidak sedikit para remaja
juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.
7.
Rasa
Ingin Tahu Tentang Sesuatu Yang Berbau Seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap
seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi
adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam
percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.
8.
Tontonan Yang Tidak Mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi
remaja sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara positif dan
signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’,
Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan
adegan-adegan yang bisa meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan
film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang
gambar sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang
tidak layak dilihat lainya. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah
ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif. Oleh sebab
itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak
sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
9.
Pergaulan Bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem,
minum-minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karena
pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika
tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas.Yang pada dasarnya
pemikiran seperti itu sangat salah.
10. Masa Remaja Terjadi Kematangan Biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi
sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja
secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah
terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan
melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan
mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual
pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan
kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya
sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
11. Rendahnya Pengetahuan Tentang Bahaya Seks
Bebas.
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu
hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah
rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan
hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang
negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang
sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis
kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
12. Faktor
Lingkungan Seperti Orang Tua.
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah
berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya
hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita
sebutkan antara lain :
·
Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat
kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan
jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua,
termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua
tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
·
Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang
perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah
pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan
ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala
sesuatu sudah terlambat
·
Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak
terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang.
Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan
pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya
mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka
perbuat.
13. Salah
Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih
teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka
siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi,
serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman.
Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang
yang membenarkan kemaksiatan.
14. Kegagalan
Remaja Menyerap Norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi. Boleh saja kita
mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan
budaya serta agama yang ada.
Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup
kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman
sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan
tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa.
Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang
mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa
tersebut.Setelah melihat,otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang
seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat.Oleh
karena itu pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam faktor
ini.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.
Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab
utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan
ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak
terkendali. Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang
seperti apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak
sangat merugikan bagi diri kita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang
baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar
terhidar dari hal-hal tersebut.Ingatlah kita sebagai remaja adalah calon
penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang
negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah
untuk mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena
iman adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.
15. Perubahan
Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya
lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan
kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih
bebas.
16. Faktor
Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya
harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam
pergaulan.
Adapun beberapa factor yang
datang dari orang muda, yaitu:
Ø Faktor
Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang
muda pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup
dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya
pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari
tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya.
Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru
yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
Ø Faktor
Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas
adalah budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah
hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya.
Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka
akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
Ø Faktor
Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat
yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya,
dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat,
penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorang senior yang handal
akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
3.4 FAKTA DAN ANALISIS
Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang
berani melakukan hubungan seks yaitu:
-
Pegangan tangan
-
Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
-
Ciuman bibir (kiss franc)
-
Pelukan
-
Petting (mulai berani melepas pakaian bagian
atas)
-
Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai
berani buka-bukaan)
-
Melakukan hubungan seks
Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani
melakukan tahapan dari nomor 1 sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga yang
berani melakukan tahapan nomor 6, tapi hanya sebagian kecil yang sudah berani
melakukan hubungan seks dengan pacarnya).Dalam hal ini peran orang tua sangat
penting. Point-point peranan orang tua dalam mencegahan sex bebas yaitu:
-
Sebagai panutan (suri tauladan)
-
Sebagai perawat dan pelindung
-
Sebagai pendidik dan sumber informasi
-
Sebagai pengarah dan pembatas
-
Sebagai teman dan penghibur
-
Sebagai pendorong / motivasi
Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan
orang tuanya sehingga anak tidak akan sampai terjerumus kepada hal-hal yang
negatif seperti sex bebas.
3.5 DAMPAK HUKUM
Dampak Hukum Akibat Pergaulan Bebas
Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP
tetapi tindakan tersebut dapat menjerumuskan kita pada tindak pidana tertentu,
seperti:
Melanggar kesusilaan didepan umum
Pasal 281 KUHP menyatakan bahwa :
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun
delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah:
Ke-1 barangsiapa dengan sengaja merusak
kesusilaan dihadapan umum;
Ke-2
barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dimuka orang lain yang hadir
tidak dengan kemauannya sendiri.
Tindak Pidana Perkosaan
Pasal
285 KUHP menyatakan bahwa “Barangsiapa yang dengan kekerasan atau dengan
ancaman memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, karena
perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas
tahun”.
Berzina
Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa :
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
Sembilan bulan:
Ke-1
laki-laki yang beristri yang berzina sedang diketahuinya, bahwa pasal 27 Kita
Undang-Undang Hukum Perdata berlaku baginya; perempuan yang bersuami yang
berzina.
Ke-2
laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu, sedang diketahuinya bahwa yang
turut bersalah itu bersuami :
perempuan
yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya,
bahwa yang turut bersalah itu beristri dan pasal 27 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata berlaku bagi yang turut bersalah itu.
Menggugurkan kandungan
Pasal
346 KUHP menyatakan bahwa “Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau
mati kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya emapat tahun”
Pasal 348 KUHP menyatakan
(1)
Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang wanita
dengan izin wanita itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima
tahun enam bulan
(2)
Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya tujuh tahun.
Membunuh
anak yang baru dilahirkan
Pasal
341 KUHP menyatakan “Seorang ibu yang karena takut akan diketahui ia sudah
melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tiada berapa lama sesudah
dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena
bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh
tahun”
3.6 AKIBAT YANG DI TIMBULKAN
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia
lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan
mental.Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu
semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak
bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang
tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak
stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya
akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung
selama tidak ada yang mengarahkan.
Bagi Keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang
nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak
mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam
keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini
sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan
jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan
narkotika. Dan menyebabkan keluarga
merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana
kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa
yang terjadi dalam kehidupannya.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering
bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun
ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja
sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering
membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat
mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat
tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi
normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat
atau dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat
menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat
ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
-
Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya
kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta
merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja
kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting
bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang
maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga
kehormatannya.
-
Prestasi cenderung menurun.
Apabila
seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan
selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada,
sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun
diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains
ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
-
Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau
tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama
islam.
-
Hamil
Diluar Nikah.
Hamil
diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi
remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika
ketahuan peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah
hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang
tua.
-
Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya
hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna
menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya
dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui
aborsi bahkan bunuh diri.
-
Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua
orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di
idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal
tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati
keluarga.
-
Tekanan Batin.
Tekanan
batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku
akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
-
Terjangkit Penyakit.
Mudah
terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut
dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai
empat hingga lima kali lipat.
-
Ketagihan.
Seks
bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut.
Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
-
Gangguan kejiwaan.
Akibat
seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan
karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk
hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.
3.7 SOLUSI DAN PENCEGAH
Seks
bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
-
Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada
Tuhan .
Mendekatkan
diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
-
Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan
etika.
Antara lain : pendidikan agama, moral dan
etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh masyarakat.
-
Menanamkan Nila Ketimuran.
Kalangan
remaja dan mahsiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan
nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang
bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu
kali untuk terjun ke seks bebas.
-
Menghindari perilaku yang akan merangsang
seksual.
Melalui
pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual
seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.
-
Pendidikan.
Pendidikan
yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang
mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.
-
Pendidikan sex (Sex Education).
Hal
ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh
seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat
menyalurkan secara baik, benar dan legal.
-
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Di
kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi,
tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja
saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan
anak-anaknya.
-
Penyuluhan tentang seks bebas.
Dalam
penyuluhan tersebut dalam dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan
mahasiswa tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat
menghindarikan diri dari hal-hal yang akan membawa mereka pada seks bebas.
-
Menegakkan Aturan Hukum.
Sudah
sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh
para kaula muda untuk berpacaran.
-
Jujur Pada Diri Sendiri.
Yaitu
menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga seks bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini
remaja tidak mengikuti hawa nafsu mereka. Pada dasarnya mereka yang melakukan
seks bebas menyadari bahwa hal yang mereka lakukan adalah salah.
-
Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki
cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita. Karna pada umumnya terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya
kepedulian antar tetangga.
-
Pacaran sehat.
Berpacaran
sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang
melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran
sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar
sebagai pemberi motivasi.
-
Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.
Seks
bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang remaja
atau mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada seks
bebas. Apabila sepasang remaja atau mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka
ada orang ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan terjadinya seks bebas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi
kalangan remaja di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan
yang sah menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh
para pelajar dan mahsiswa. Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih
mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka
tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan
asmara yang mereka namakan cinta.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan
banyak faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman.Hal
tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa
yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran.
Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai
batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan
dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks
bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta
dan kasih sayang.
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh
segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun
lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya,
sama halnya juga para mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar
nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat berujung pada pengguguran janin,
baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan
(hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat
menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan
agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta
orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab
itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan
generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk
kebaikan negara ke depan.
Pergaulan juga mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
4.2 SARAN
Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu
diperhatikan adalah :
1) Kepada
pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan
pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2) Kepada
generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih
mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi
kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat
terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan
tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Kepada
para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut ambil
bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi
yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara
langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat
masing-masing. Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang
saya bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul
bebas karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan
masyarakatmu sendiri.
Perlunya perhatian semua
pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam mencegah terjadinya seks bebas.
Masyarakat dan pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks bebas.
Pelajar dan mahasiswa
harusnya lebih fokus kepada pelajaran bukan fokus pacaran. Masa depan kalian
masih panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam
pandangan.
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT
Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.Akses:Desember
2010.
Kartono,Kartini.1988. psikologi remaja.Bandung:PT.Rosda
Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar